Hari Asma Sedunia diperingati pada hari Selasa pertama bulan Mei untuk meningkatkan kesadaran tentang asma, kondisi kesehatan jangka panjang yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Asma adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kepekaan terhadap iritasi dan alergen yang dihirup, menyebabkan peradangan kronis dan penyempitan saluran udara.
The Global Initiative for Asthma (GINA) telah memilih tema perayaan tahun ini sebagai “Asthma care for all” untuk memastikan ketersediaan obat yang efektif dan terjamin kualitasnya bagi semua orang.
Meskipun gejala asma pada anak-anak tidak berbeda dengan orang dewasa, anak-anak mungkin menghadapi tantangan unik yang dapat menyebabkan seringnya dirawat di rumah sakit dan melewatkan hari sekolah.
Gejala asma anak
Suara siulan atau mengi saat menghembuskan napasSulit tidur karena sesak napas, batuk, atau bersinDada tersumbat atau sesakBatuk yang sering diperparah dengan infeksi virus, tidur, olahraga, atau udara dinginKelelahan karena kurang tidurSulit pulih dari bronkitis setelah infeksi pernapasanSulit bernapas saat bermain atau berolahraga
Pemicu asma yang umum pada anak-anak
Cara paling efektif untuk mengelola asma adalah dengan menghindari pemicunya. Penting untuk memahami pemicunya karena mungkin berbeda untuk setiap anak dan mungkin berbeda sesuai musim. Beberapa anak tumbuh dari pemicu tertentu yang memengaruhi mereka di usia yang lebih muda.
Mempertahankan buku harian untuk mencatat rincian serangan asma dapat membantu dalam mengidentifikasi apa yang memicu penyakit tersebut.
1. Alergen – Mereka adalah salah satu pemicu asma yang paling umum pada anak-anak, termasuk hewan, serbuk sari, debu, dan tungau. Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari pemicu ini, mengambil tindakan pencegahan membantu meminimalkan paparan alergen.
Inilah cara Anda dapat mengurangi alergen di kamar anak:
Jaga agar kamar anak bebas debu dan bersihHindari bantal bulu dan selimutJaga gorden dan seprai dicuci dan dibersihkanHindari penggunaan pelembapJaga area lembap seperti kamar mandi bebas jamur
2. Olahraga – Ini adalah pemicu umum lainnya yang menyebabkan asma pada anak-anak. Namun, para ahli merekomendasikan untuk tidak menghindari olahraga dan aktivitas fisik karena takut akan serangan asma karena itu penting untuk kesehatan anak secara keseluruhan. Sebaliknya, periksakan ke dokter anak untuk memahami apa yang perlu dilakukan sebelum, selama, dan setelah berolahraga, yang mungkin termasuk minum obat sebelum beraktivitas.
3. Polutan – Iritasi tertentu seperti parfum, produk pembersih, cat, asap rokok, dan polusi udara dapat memicu serangan asma pada anak. Paparan iritasi umum ini di dalam rumah dapat dikurangi dengan tiga langkah sederhana:
Hindari merokok di dalam rumah dan mobilBerinvestasi dalam pembersih udara untuk rumahJauhkan anak dari tempat-tempat di mana pekerjaan pengecatan dan pertukangan dilakukan
4. Infeksi saluran pernapasan Infeksi saluran pernapasan biasa, seperti pilek atau flu, bisa menjadi pemicu asma pada anak. Anak-anak penderita asma mungkin menderita kesulitan bernapas bahkan berhari-hari atau berminggu-minggu setelah gejala flu mereda. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan mengurangi kemungkinan infeksi dengan mendapatkan suntikan flu dan menjaga kebersihan tangan.
5. Cuaca Ekstrim Kondisi cuaca seperti hujan lebat, angin, kelembapan dan panas atau dingin yang ekstrem dapat memicu asma pada anak. Pemicu tersebut dapat dihindari dengan membatasi waktu anak di luar ruangan atau dengan menggunakan pakaian yang memadai untuk mengatasi cuaca.
6. Gastroesophageal reflux – Refluks ini menyebabkan isi perut mengalir ke belakang ke kerongkongan, yang bila terhirup oleh anak-anak ke dalam paru-paru dapat merusak saluran udara dan memperburuk gejala asma.
7. Stres – Sering terlihat bahwa anak-anak penderita asma memiliki peningkatan risiko serangan setelah peristiwa hidup yang sulit yang menyebabkan stres dan kecemasan.
Risiko asma di antara anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan tidak lebih tinggi, karena pendapatan, ras, dan asal etnis lebih cenderung memengaruhi risiko asma daripada lingkungan fisik. Foto milik Shutterstock.
Diterbitkan oleh Medicaldaily.com